Senin, 10 Oktober 2016

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial yang Perlu kamu tahu

Interaksi Sosial Asosiatif dan Disosiatif| Pembahasan sebelumnya, kita bisa simpulkan bahwa terbisa berbagai wujud dr interaksi sosial. Berdasarkan penbisa gillin menyebutkan dua macam dr proses sosial dg timbul dr akibat adanya interaksi sosial, yaitu proses asosiatif/bersekutu (processes of association) dan proses disosiatif/memisahkan (processes of dissociation). Proses interaksi sosial asosiatif yaitu proses menuju terbentuknya persatuan / interaksi sosial. Proses pengertian interaksi sosial disosiatif yaitu proses oposisi (oppositional process) yg berarti tip berjuang melawan seorang /pun sekelompok orang untuk meraih tujuan tertentu. dr kedua macam interaksi sosial tersebut, diantaranya mempunyai beragam bentuk antara lain sbg berikut...
A. Interaksi Sosial Asosiatif

Interaksi sosial secara asosiatif mempunyai sifat positif, artinya mendukung seseorang / kelompok dlm menggapai tujuan tertentu. Proses asosiatif mempunyai bentuk-bentuk antara lain sbg berikut...

1. Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama yaitu suatu usaha bersama antarindividu /pun kelompok untuk menggapai kepentingan dan tujuan yg sama, serta menyadrnya bermanfaat untuk dirinya / orang lain. Kerja sama berorientasi antara individu thd kelompok (in group) dan individu thd kelompok lainnya (out group). Menurut Charles H. Cooley, kerja sama bisa berlangsung jika seseorang menyadr dirinya mempunyai kepentingan yg sama dg orang lain. Selain dr itu, pada saat yg sama mempunyai pengetahuan dan pengendalian thd dirinya sendiri dlm memenuhi kepentingan tersebut. Kesadaran dr kepentingan yg sama dan juga pengorganisasian diri adalah sesuatu yg penting dlm kerja sama.

Kerja sama akan bertambah kuat jika terbisa bahaya bahaya dr luar dan juga tindakan-tindak luar yg menyinggung kesetiaan yg telah tertanam dlm kelompok, dlm diri seseorang, / segolongan golongan2. Contohnya, kerja sama antara prajurit dlm satu kesatuan terjalin ketika menghadapi musuh dlm sebuah medan pertempuran. Proses sosial erat kaitannya dg kerja sama ialah konsensus. Konsensus terjadi kalau dua pihak / lebih ingin memelihara adanya hubungan dan masing-masing memandang sbg kepentingan sendiri. dlm mengadakan konsensul bisa muncul jika anggota kelompok mempunyai perbedaan penbisa. dlm konsensus, pertentangan kepentingan terlihat nyata, tetapi tidak sebesar di konflik.


Bentuk-Bentuk Kerja Sama - Berdasarkan pelaksanaannya, kerja sama mempunyai bentuk-bentuk antara lain lain sbg berikut...
Kerukuran / gotong royong ialah bentuk kerja sama yg dilakukan secara sukarela demi mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu yg berkaitan langsung dg golongan2 yg terlibat dlm gotong royong.
Bargaining, yaitu kegiatan perjanjian pertukaran barang /pun jasa dua organisasi /pun lebih
Kooptasi, yaitu prosedur penerimaan unsur-unsur baru di kepemimpinan dan pelaksanaan ketatanegaraan organisasi sbg satu-satunya tips untuk menghindr adanya konflik yg bisa mengguncang organisasi
Koalisi, yaitu kombinasi yg dilakukan dr dua organisasi / lebih yg mempunyai tujuan yg sama. Koalisi menghasilkan keadaan dg tidak stabil karena ke-2 organisasi mempunyai struktur tersendiri.
Joint-venture, yaitu bentuk kerja sama dlm perusahaan proyek khusus, seperti pengeboran minyak dan juga perhotelan.
Berdasarkan bentuk kerjanya, kerja sama dibagi dlm beberapa macam antara lain sbg berikut...
Kerja sama spontan yaitu kerja sama serta-merta
Kerja sama langsung yaitu kerja sama yg dilakukan dr hasil perintah atasan / penguasa.
Kerja sama kontak yaitu kerja sama atas dasar perintah tertentu.
Kerja sama tradisional yaitu kerja sama sbg bagian antaraunsur dlm sistem sosial
2. Akomodasi (accomodation)
Akomodasi yaitu suatu proses penyesuaian diri individu / kelompok manusia dg semula saling bertentangan untuk upaya mengatasi ketegangan. Akomodasi berarti adanya keseimbangan interaksi sosial dg norma dan nilai yg ada dlm masyarakat. Akomodasi seringkali adalah cara untuk menyelesaikan pertentangan, entah dg cara menghargai kepribadian yg berkonflik /pun paksaan (tekanan).
Bentuk-Bentuk Akomodasi - Akomodasi sbg proes mempunyai beberap bentuk antara lain sbg berikut...
Koersi yaitu bentuk dr akomodasi yg berlangsung karena paksaan kehendak suatu pihak thd pihak lain yg lemah dg didominasi suatu kelompok atas kelompok lain. Contohnya sistem rezim (pemerintahan) totaliter.
Kompromi yaitu bentuk dr akomodasi yng pihak-pihak terlibat perselisihan saling meredakan tuntutan sehingga tercapai suatu penyelesaian. Sikap dasar kompromi yaitu semua pihak bersedia merasakan dan memahami keadaan pihak lain. Contohnya: perjanjian gencatan senajata antara kedua negara yg sedang terlibat perang.
Arbitrase yaitu bentuk akomodasi yg terjadi apabila terbisa pihak-pihak yg berselisih tidak sanggup menggapai kompromi sendiri. Maka dr itu diundanglah kelompok ketiga yg tidak berat sebelah (netral) untuk mengusahakan penyelesaian. Pihak ketiga tersebut berasal dr badan yg berwenang. Contohnya: penyelesaian pertentangan antara pengusaha dan serikat buruh diselesaikan melalui arbitrase (pihak ketiga yg netral).
Mediasi yaitu pihak ketiga untuk penengah / juru damai. Keputusan berdamai tergantung pihak-pihak yg betikai. Contohnya: mediasi pemerintah Republik Indonesia untuk mendamaikan faksi-faksi yg bersilih di kamboja.
Konsiliasi ialah upaya mempertemukan keinginan pihak-pihak yg berselisih untuk tercapainya suat persetujuan bersama. Konsiliasi bersifat lebih lunak dan membuka kesempatan mengadakan asimilasi. Contohnya, panitia tetap penyelesaian masalah ketenagakerjaan mengundang perusaan dan wakil karyawan untuk menyelesaikan masalah.
Toleransi yaitu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan resmi karena tanpa disadr dan direncanakan, adanya keinginan untuk menghindarkan diri dr perselisihan yg saling merugikan.
Stalemate yaitu bentuk dr akomodasi yg terjadik ketika kelompok terlibat pertentangan dg kekuatan seimbang. dg kesadaran ke-2 belah pihak maka tidak ada yg maju /pun mundur sehingga pertentangan akan berhenti dg sendirinya.
3. Asimilasi (assimilation)
Asimilasi yaitu usaha-usaha untuk meredakan perbedaan antarindividu / antarkelompok guna menggapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat, prosedur asimilasi akan timbul bila ada kelompok-kelompok yg mempunyai perbedaan kebudayaan. Kemudian, individu-individu dlm kelompok tersebut berinteraksi secara langsung secara terus menerus dlm jangka waktu yg lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan menyesuaikan diri.
dlm asimilasi|penyerapan terjadi proses identifikasi diri dg kepentingan-kepentingan dan tujuan kelompok. Apabila dua kelompok / dua orang berbuat asimilasi, maka batas-batas antarkelompok akan hilang dan keduanya melebur menjadi satu kelompok baru.

Faktor-Faktor Mempermudah/Mendorong Asimilasi - Faktor-faktor yg mempermudah terjadinya asimilasi ialah
Sikap toleransi
Kesempatan yg seimbang dlm ekonomi (tiap-tiap individu menbisa kesempatan yg sama untuk menggapai kedudukan khusus atas dasar kemampuan & jasanya)
Sikap menghargai golongan2 asing dan kebudayaannya
Tingkahlaku yg terbuka dr golongan penguasa dlm masyarakat
Adanya Persamaan pada unsur kebudaaan
Perkawinan campuran (amalgamasi)
Adanya musuh bersama dr luar.
Faktor-Faktor Penghalang/Penghambat Asimilasi - Sebaliknya, faktor-faktor yg menjadi penghalang terjadinya asimilasi yaitu sbg berikut...
Terisolasinya kehidupan suatu kelompok tertentu dlm masyarakat. Misalnya, orang indian di Amerika Serikat yg diharuskan bertempat tinggal di wilayah-wilayah khusus (reservation).
Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan yg dihadapi
mempunyai perasaan takut thd kekuatan suatu kebudayaan yg dihadapi
Terbisa perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan / kelompok tertentu lebih tinggi drpada kebudayaan golongan / kelompok lain.
Terbisa perbedaan warna kulit / ciri-ciri badaniah.
Terbisa in group feeling yg kuat. Artinya, adanya suatu perasaan yg kuat bahwa individu terikat di dlm kelompok dan kebudayaan kelompok yg bersangkutan
Terbisa gangguan golongan minoritas thd golongan yg berkuasa. Contoh, perlakuan kasar thd golongan2 jepang yg tinggal di Amerika Serika sesudah pangkalan Armada Laut Amerika Serikat Pearl Harbor diserang secara mendadak oleh tentara Jepang pada tahun 1941.
mempunyai perbedaan kepentingan dan pertentangan-pertentangan pribadi.
4. Akulturasi (Aculturation)
Akulturasi yaitu proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian dr kultur suatu kelompok, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan asli. Akulturasi adalah hasil dr perpaduan kedua kebudayaan dlm waktu lama. Unsur kebudayaan asing sama-sama diterima oleh kelompok yg berinteraksi, selanjutnya diolah tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yg asli sbg penerima.
Contoh Akulturasi:
loading...
Kebudayaan Hindu dan kebudayaan Islam bertemu di Indonesia kemudian menciptakan kebudayaan Islam yg bercorak Hindu
Musik Melayu bertemu dg musik portugis dibawa oleh para penjajah menghasilkan musik keroncong
5. Paternalisme
Paternalisme yaitu penguasaan kelompok penbisaang thd kelompok anak negeri. Perekonomian suatu wilayah kadang kala dikuasi oleh kelompok pendatang, bukan oleh penduduk anak negeri (pribumi). Kaum pendatang biasanya bertindak sbg penguasa / pemilik modal, sedangkan penduduk pribumi sbg buruh / pekerja. Kondisi ini sudah berakar jauh pada masa penjajahan dimana bangsa Belanda (sbg kelompok pendatang) menguasai bangsa Indonesia (sbg penduduk pribumi). Penguasaan ini tidak pada bidang ekonomi /pun perdagangan, tetapi juga di bidang pertanahan, permodalan, pendidikan, kesehatan, dan sbgnya. Masalah sosial seperti ini hendaknya cepat diatasi agar tidak muncul kebencian dan konflik antara kaum pendatang dan warga pribumi (asli).
B. Interaksi Sosial Disosiatif

Interaksi sosial disosiatif disebut juga dg oposisi, yg artinya bertentangan dg seseorang / kelompok untuk menggapai tujuan tertentu. Interaksi sosial disosiatif dibedakan menjadi bebeama bentuk, antara lain sbg berikut...

1. Persaingan (competition)
Persaingan adalah proses sosial ketika terbisa ke-2 pihak / lebih saling berlomba melakukan sesuatu untuk menggapai kemenangan tertentu. Persaingn terjadi jikalau beberapa pihak menginginkan sesuatu dg jumlah yg terbatas /pun menjadi pusat perhatian umum. Seperti, ribuan remaja bersaing agar masuk jajaran 12 besar penyanyi idola. Persaingan dilakukan atas norma dan nilai yg diakui bersama dan berlaku di masyarakat tersebut. Kemungkin kecil, persaingan menggunakan kekerasan /pun ancaman. Jadi, bisa disebut bahwa persaingan dilakukan dg sehat / sportif. Persaingan disertai dengn kekerasan, bahaya, / keinginan untuk merugikan pihak lain, hal ini dinamakan dg persaingan tak sehat dan bukan lagi disebut dg persaingan akan tetapi telah menjurus kepada permusuhan / persengketaan.Hasil dr persaingan harus diterima dg kepala dingin, tanpa dendam sedikit pun. Mulai dr awal, Setiap pihak yg bersaing menyadr akan ada yg menang dan kalah.

Macam-Macam Contoh Persaingan - Perhatikan beberapa contoh persaingan berikut ini...
Contoh persaingan pada bidang ekonomi: persaingan antara produsen barang sejenis dlm merebut pasar yg terbatas
Contoh persaingan dlm sesuatu kedudukan: persaingan untuk menduduki jabatan strategis
Contoh persaingan dlm hal kebudayaan: persaingan dlm penyebaran ideologi, pendidikan, dan unsur kebudayaan yg lain.
Fungsi Persaingan - Persaingan mempunyai beberapa fungsi antara lain sbg berikut..
Menyalurkan keinginan individu / kelompok yag sama-sama menuntut dipenuhi, padahal sulit dipenuhi seluruhnya secara serentak. Contohnya, membangun jalan desa / memperbaiki pos keamanan di permukiman.
Menyalurkan kepentingan dan nilai dlm masyarakat, paling utama kepentingan dan nilai dg menimbulkan konflik. Contohnya, dlm Provinsi Aceh warganya tak boleh berpakaian minim /pun pendek, mereka harus berpakaian islami.
Menyeleksi individu dg pantas memperoleh kedudukan dan peran yg sesuai secara kemampuannya.
2. Kontravensi
Kontravensi yaitu sikap menentang dg tersembunyi agar tidak adanya perselisihan (konflik) terbuka. Kontravensi adalah proses sosial dg tanda ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penygkalan dg tidak diungkapkan secara terbuka. Penyebab kontravensi yaitu perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dan pendirian kalangan lainnya dlm masyarakat /pun bisa juga pendirian menyeluruh masyarakat.

Macam-Macam Bentuk Kontrakvensi - Menurut Leopald von Wiese dan Howard Becker, terbisa lima bentuk kontravensi antara lain sbg berikut....
Kontravensi umum, seperti penolakan, keengganan, protes, perlawanan, gangguan, dan mengancam pihak lawan.
Kontravensi sederhana, seperti menygkal pernyataan orang di depan umum.
Kontravensi intensif, seperti penghasutan dan penyebaran desas-desus.
Kontravensi rahasia, seperti membocorkan rahasia / berkhianat.
Kontravensi taktis, misalnya mengejutkan kelompok lawan provokasi dan intimidasi.
3. Pertikaian
Pertikaian yaitu proses sosial sbg bentuk lanjut dr kontravensi. dlm pertikaian, perselisihan sudah bersifat terbuka. Pertikaian terjadi karena adanya perbedaan yg semakin tajam antara kalangan tertentu dlm masyarakat. Kondisi perbedaan yg semakin tajam mengakibatkan amarah dan rasa benci yg mendorong adanya tindakan untuk melukai, menghancurkan, / menyerang pihak lain. Jadi, pertikaian muncul apabila individu / kelompok berusaha memenuhi kebutuhan / tujuannya dg jalan menentang pihak lain lewan ancaman / kekerasan.

4. Pertentangan / konflik (conflict)
Pertentangan / konflik yaitu suatu perjuangan individu / kelompok sosial untuk memenuhi tujuannya dg jalan menantang pihak lawan. Konflik biasa terjadi dg disertai ancaman / kekerasan. Konflik terjadi karena adanya perbedaan penbisa, perasaan individu, kebudayaan, kepentingan baik kepentingan individu maupun kelompok, dan terjadinya perubahan-perubahan sosial yg cepat dg menimbulkan disorganisasi sosial.

Perbedaan-perbedaan ini akan memuncak menjadi pertentangan karena keinginan-keinginan individu tidak bisa diakomodasikan. Akibatnya, tiap individu / kelom berusaha menghancurkan lawan dg ancaman / kekerasan. Pertentangan kebanyakan yg berperan adlaam perasaan. Persaan bisa mempertajam adanya perbedaan sehingga kedua pihak berusaha saling menghancurkan. Contohnya perasaan yg menimbulkan konflik yaitu benci, iri dan sentimen. Pertentangan tidak selalu bersifat negatif. Pertentangan menjadi alat untuk menyesuaikan norma-norma yg telah ada sesuai dg perkembangan masyarakat. Pertentangan juga menghasilkan suatu kerja sama karena kedua pihak saling introspeksi untuk mengadakan perbaikan-perbaikan. Contoh dampak positif pertentangan (konflik) yaitu perombakan aturan-aturan yg membatasi hak politik warga negara di masa Orde Baru.

Bentuk-Bentuk Pertentangan - Pertentangan mempunyai bentuk-bentuk khusus antara lain sbg berikut...
Pertentangan pribadi, yaitu individu yg sejak mereka mulai berkenalan sudah tidak slaing menyukai. Awal buruk dikembangkan akan menimbulkan kebencian. Masing-masing pihak akan berusaha menghancurkan pihak lawan.
Pertentangan rasial, yaitu pertentangan yg terjadi karena kepentingan kebudayaan. Keadaan bertambah buruk jika terbisa salah satu ras yg menjadi golongan minoritas.
Pertentangan antarkelas sosial, yaitu pertentangan yg terjadi karena terbisa perbedaan kepentingan, misalnya perbedaan kepentingan antara majikan dan buruh.
Pertentangan politik. yaitu pertentangan yg terjadi antargolongan dlm masyarakat antara negara-negara berdaulat. Contohnya, pertentangan yg terjadi antarpartai poltiik menjelang pemilu / pertentangan antarnegara.
Pertentangan yg bersifat internasional, yaitu pertentangan yg disebabkan oleh kepentingan yng lebih luas menygkut kepentingan naional dan kedaulatan masing-masing negara. Jika terbisa pihak yg tak bisa mengendalikan diri, maka akan terjadi peperangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar